Beranda | Artikel
Tafsir Ayat-Ayat Manhaj (1) : Al Anam ayat 153
Kamis, 11 Juli 2019

Allah Ta’ala berfirman:

وَأَنَّ هَٰذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُم بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Dan sesungguhnya inilah jalanku yang lurus maka ikutilah. Dan janganlah kamu mengikuti jalan jalan lainnya, niscaya ia akan memecah belahmu dari jala-Nya. Itulah yang Dia wasiatkan kepadamu agar kamu bertaqwa“.

Perhatikanlah ayat ini. Allah memerintahkan untuk mengikuti jalannya dan melarang mengikuti jalan jalan lainnya. Imam Mujahid menjelaskan bahwa yang dimaksud jalan jalan lainnya adalah bid’ah dan syubhat.

Lalu Allah menyebutkan akibatnya yaitu bahwa jalan jalan tersebut akan memecah belah kalian dari jalanNya.
Imam Ath Thobari rahimahullah dalam Tafsir-nya berkata:

فيشتّت بكم، إن اتبعتم السبل المحدثة التي ليست لله بسبل ولا طرق ولا أديان, اتباعُكم إياها =” عن سبيله “, يعني: عن طريقه ودينه الذي شرعه لكم وارتضاه

“Maka akan mencerai beraikan kamu jika mengikuti jalan jalan yang diada adakan yang sama sekali bukan jalan Allah bukan pula agamaNya. Mencerai beraikan kamu dari jalanNya yaitu tata cara dan agamaNya yang Allah syari’atkan dan ridloi.”

Ayat ini menunjukkan bahwa hakekat perpecahan itu bukanlah karena tidak mengikuti kebanyakan manusia, akan tetapi berpecah belah dari jalan Allah.

Oleh karena Ibnu Mas’ud radhiallahu’anhu berkata:

الجماعة ما وافق الحق ولو كنت وحدك

“Al Jama’ah itu adalah yang sesuai dengan kebenaran walaupun kamu sendirian.” (Dikeluarkan oleh Al Laalikaai dalam Syarah I’tiqod Ahlissunnah dengan sanad yang shahih).

Imam Al Auza’iy berkata:

عليك بآثار من سلف وإن رفضك الناس، وإياك وآراء الرجال وإن زخرفوه بالقول.

“Hendaklah kamu mengikuti jejak salaf walaupun manusia menolakmu. Jauhi olehmu pendapat pendapat manusia walaupun dihiasi dengan kata kata yang indah”. (Dikeluarkan oleh Al Aajurry dalam kitab Asy Syari’ah dengan sanad yang shahih).

Imam ibnu Qayyim rahimahullah berkata:

اعلم أن الإجماع والحجة والسواد الأعظم هو العالم صاحب الحق، وإن كان وحده، وإن خالفه أهل الأرض، فإذا ظفرت برجل واحد من أولي العلم، طالب للدليل، محكم له، متبع للحق حيث كان وأين كان، ومع من كان، زالت الوحشة

“Ketahuilah bahwa ijma, hujjah, dan assawadul a’dzom itu adalah ulama yang berpegang kepada kebenaran walaupun ia sendirian, walaupun ia diselisihi oleh penduduk bumi. Jika kamu mendapatkan seorang ulama penuntut dalil dan mapan padanya dan selalu mengikuti kebenaran kapan saja dan dimana saja dan bersama siapapun, maka hilanglah kesendirianmu.”
(I’laamul Muwaqi’in, 3/398).


Artikel asli: https://cintasunnah.com/tafsir-ayat-ayat-manhaj-1-al-anam-ayat-153/